MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION
Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke : 2
Gelombang : 24
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Januari 2022
Tema : MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION
Narasumber : Dra. SRI SUGIASTUTI, M.Pd.
Moderator : Helwiyah
Hujan yang mengguyur deras sejak tadi sore dan belum reda hingga sekarang tak menyurutkanku untuk mengasah diri dalam latihan menulis. Alhamdulillah pada kesempatan ini aku bisa mengikuti kuliah online via WA Group Pelatihan Belajar Menulis (PBM) PGRI Gelombang 24. Malam ini adalah pertemuan ke-2. Rasanya sunguh luar biasa karena narasumber hebat kali ini adalah ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd., yang lebih akrab disapa Bu Kanjeng. CV beliau yang disampaikan moderator, yaitu bu Helwiyah, sungguh menarik. Beliau merupakan seorang penulis dan editor, pegiat literasi nasional, motivator ulung di bidang kepenulisan dan bidang lainnya, serta tentunya seorang mantan Kepala Sekolah.
Hal ihwal tentang Bunda Kanjeng hanya sedikit yang kutau. Aku mengenal Bu Kanjeng saat mengikuti pelatihan menulis buku ajar dengan tajuk SABUGUNAS (Satu Buku Guru Nasional) di Solo tahun 2018. Beliau menjadi salah seorang narasumbernya dan kala itu saya mendapatkan buku cerpen beliau yang berjudul "The Series of Wonder Woman" (bukan karena apa-apa, tapi hanya bonus peserta pelatihan, hehe). Bu Helwiyah sang moderator memperkenalkan dan menyebut narasumber ini sebagai 'lokomotif' dari serangkaian gerbong antologi dari beberapa kelas yang dimotori oleh Omjay.
Sembari memberikan materi powerpoint (PPT) yang disampaikan moderator melalui chat di group WA, bu Kanjeng memulai penjelasannya dan meminta seluruh peserta untuk mampir di blog beliau (http://www.srisugiastutipln.com). Sebuah blog sederhana yang pasti membuat peserta akan terinspirasi dan termotivasi. Karena yang ditulis beliau merupakan curahan hati dan sekadar berbagi bahwa dengan menulis kita mendapatkan banyak manfaat. Bagi bu Kanjeng, blog adalah rumah tulisan sekaligus tempat saya memarkir tulisan dan setelah dipoles sedemikian rupa dan lengkapi tulisan-tulisan di blog daann... cling berubah menjadi sebuah buku. Meskipun beliau merasa terlambat dalam memulai aktivitas menulis, yakni di usia 50 tahun, namun setara dengan usianya tak kurang lebih 50 buku solo maupun antologi telah dihasilkannya.
Bu Kanjeng menguraikan kenapa malam ini memilih tema Writing is My Passion. Dijelaskan, karena suatu gairah itu tidak akan pernah padam. Bagaimana kita selalu bergairah menulis dan menulis. Orang yang memiliki gairah biasanya kreatif, penuh semangat dan selalu bahagia karena memiliki banyak harapan. Mindset yang harus dibangun dan ditanamkan adalah guru harus banyak membaca dan banyak menulis. Dan yang terpenting kita harus bangga dengan potensi diri yang dimiliki. Ketika kita hadir di dunia, kita adalah pemenang. Sudah diberi talenta dan akal sehat. Kita tinggal mengasah dan melejitkan potensi tersebut. Hal ini sudah dibuktikan oleh beliau. Bu Kanjeng memotivasi seluruh peserta supaya aktif terus dalam menulis. Telah banyak terbukti bahwa saat menjadi penulis pemula merasa tidak bisa menulis dan merasa bukan siapa-siapa. Tetapi ketika beliau memberikan tantangan menjadi kurator atau menulis naskah antologi ternyata sukses.
Kolaborasi bu Kanjeng dengan Omjay terbangun saat mengikuti kegiatan Teachers Writing Camp 3 di UNJ. Ide kreatif Omjay muncul untuk bisa mengajak bapak ibu guru hebat di nusantara untuk belajar menulis bersama PGRI. Hingga tak terasa kini sudah berada di gelombang 23 dan 24. Dan yang membanggakan adalah para alumni Kelas Belajar Menulis ini berhasil berproses untuk menjadi penulis yang handal. Bahkan, sebagian alumni mampu menembus penerbit mayor dengan berduet dengan Prof. Eko Indrajit (Ekoji) sebagai penulis buku.
Mengapa menulis menjadi passion atau gairah yang menjanjikan?? Bu Kanjeng meminta peserta untuk mencermati PPT yang sudah dibagikan dan semua peserta pasti bisa menulisdengan catatan dapat mempraktikkannya dengan tepat dan benar. Orang yang hanya berangan-angan menjadi penulis tidak akan mampu menggapai keinginannya tersebut ketika tidak pernah mempraktikkan dan terus mengasah keterampilan menulisnya.
Tahapan-tahapan yang disajikan dalam PPT bu Kanjeng sangat terperinci dan aplikatif untuk diterapkan. Membuat seseorang ketagihan menulis. Suatu karya berupa tulisan atau buku yang bermanfat bagi orang di sekitarnya. Dan patut diingat bahwa kemampuan menulis dipandang sebagai indikator intelektualitas dan kematangan berpikir. Hingga hari ini, profesi menulis adalah salah sau pekerjaan yang sangat dihormati dan dan dihargai secara sosial.
Seorang penulis pemula harus mengetahui kendala dan solusi dalam proses kreatif menulis. Di antara kendala dan hambatan menulis menurut bu Kanjeng adalah: (1) Merasa tidak bakat menulis; (2) Tidak memiliki waktu; (3) Tidak memiliki ide; (4) Tidak mau dikritik; (5) Tidak suka menulis.
Bu Kanjeng menyampaikan alasan seseorang melakukan kegiatan menulis itu harus memiliki tujuan yang lebih fiosofis dan berhubungan dengan nilai, visi dan misi hidupnya. Itulah sebabnya, kita harus memompa diri untuk selalu menumbuh-kembangkan gairah (passion) dalam menulis.
Bagaimana caranya agar bersemangat dalam menulis? Yaitu, dengan memahami alasan mengapa harus menulis dan berusaha istiqamah (konsisten) meluangkan waktu 1 jam untuk menulis setiap hari. Ini menjadi ranah atau domain masing-masing yang bersifat teknis dan jawabannya cenderung lebih mudah dipelajari melalui proses latihan. Dan mulai detik ini, marilah kita canangkan dalam diri dan niatkan dalam hati untuk membuat karya asli dari kita (berupa buku atau sejenisnya). Harapannya agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Seperti bunyi sebuah Hadits Nabi Saw.: “khoirunnas anfa’uhum linnas” (sebaik-baik manusia adalah mereka yang paling bermanfaat untuk manusia lain).
Langkah-Langkah Menjadi Penulis yang Baik
Penulis berasal dari kata tulis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata penulis adalah orang yang menulis. Arti lainnya dari penulis adalah pengarang. Bahasa Inggrisnya adalah writing. "Menulis" merupakan proses menggunakan simbol (huruf alfabet, tanda baca dan spasi) untuk mengomunikasikan pikiran dan ide dalam bentuk yang dapat dibaca. Menurut Wikipedia, menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada media berbentuk kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil.
Pada nama file PPT bu Kanjeng, sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris: "Writing is my passion", bukan "waiting is my passion". Aku teringat ulasan pak Cahyadi Takariawan (Pak Cah) tentang hal ini. Perbedaan mencolok antara writing (ˈrīdiNG) yang artinya "menulis" dan waiting (ˈwādiNG) yang berarti "menunggu". Dari aspek tulisan dan pengucapan sedikit mirip (bagi yang awam pronunciation). Namun sejatinya jika ditelisik, menulis itu kegiatan aktif dan menunggu adalah kegiatan pasif. Jadi harus memilih yang aktif, bukan pasif.
Menulis harus dianggap sebagai kegiatan yang penting bagi kita. Hingga bagaimana pun sibuknya dan dalam kondisi apa pun, pasti akan terus menulis. Orang yang bisa menulis bukanlah orang yang punya banyak waktu. Orang yang produktif menulis adalah orang yang mampu memberikan nilai bahwa menulis adalah penting baginya. Dalam rumusan dari pak Cah ini dikenal dengan modal M-G-B, apa Meaning (makna), Goal (tujuan), dan Benefit (manfaat) menulis bagi kita. Siapa pun yang ingin menjadi penulis handal harus memahami konsep M-G-B ini secara mendalam.
Bu Kanjeng menguraikan step dan langkah menjadi penulis yang baik. Pertama, Read. Biasakan membaca banyak buku, baik yang bersifat general (umum), maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita). Dengan menciptakan habit (kebiasaan) dan keteraturan (menulis setiap hari), hambatan menulis pasti bisa diatasi. Kedua, Discuss. Berdiskusi merupakan kegiatan penting karena ide dan gagasan sering muncul saat kita berdialog dengan teman sejawat atau yang kompeten di bidangnya atau melalui dialektika dan perenungan dengan diri sendiri. Ketiga, Look & Feel. Kita mesti mampu melihat dan merasakan secara langsung atau tidak langsung setiap penggal kehidupan yang bersumber dari apa yang kita lihat atau dari media. Dan yang terakhir (keempat), Socialize. Kita berusaha berinteraksi dan menyerap pengalaman serta kisah sukses dari kehidupan seseorang untuk dijadikan teladan, inspirasi dan motivasi.
Berikut ini dijelaskan Bu Kanjeng dalam kegiatan persiapan pra-menulis:
- Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide. Selain terus menulis tentang apa yang disukai dan dikuasai, ide atau gagasan dapat ditemukan salah satunya melalui komunitas menulis. Apabila menulis sudah menjadi passion dan gaya hidup, dapat dipastikan ide-ide segar juga akan bermunculan. Semakin banyak menulis semakin banyak ide yang dapat dijadikan buku.
- Menentukan Tujuan, Genre, dan Target (Segmen) Pembaca.
- Menentukan Topik
- Membuat Outline
- Mengumpulkan Bahan Materi / Buku
Sangat lengkap penjabaran nya, dan enak pula di baca
BalasHapusTerima kasih, pak Sahril..masih tahap belajar nulis.
HapusSemangat
BalasHapusTulisan yang baik dan panjang
Makasih bu Ovi.. mohon kritik dan sarannya
BalasHapusTulisan yang oke punya. Lanjutkan, Pak!
BalasHapusSiap grak..!
HapusMhn bimbingannya, terima kasih sdh berkunjung
Keren pak, penulis hebat ini mh kata2 nya sudah enak bibaca mengalir begitu saja. Mantap semangat menerbitkan buku solo pak
BalasHapusMonggo mampir ke blog saya
https://mutmainahqiandra.blogspot.com/2022/01/menjadikan-penulis-sebagai-passion.html?m=1
Whah baru latihan nulis bu mut.. itu resolusi 2022, semoga bisa tercapai. Aamiien
HapusSelalu semangat dalam menulis dan publikasikan tulisan.
BalasHapusJangan malu atau ragu, karena kita sama-sama baru. 🙏👍
Salam Literasi
Terima kasih pak Zacky atas motivasinya
HapusSalam Literasi!
Kolaborasi informasi yang mencerahkan, dibalut bahasa yang bikin nyaman yang baca. Resolusi 2022 di depan mata pasti,buku solo...lanjut.
BalasHapusAaamiiien ya Allah...
HapusTerima kasih doa dn supportnya bu Susi
"Menulis harus dengan penuh Kesabaran ". Sebagai penulis pemula tekunlah dalam proses menulis . Daripada berfokus pada kesempurnaan ataupun idealisme, hendaknya kita mencoba untuk terus menulis semampunya disertai dengan konsistensi Maka kita akan memetik hasilnya
BalasHapuscakep dan mantap.
tampilan blog biru aku suka
Terima kasih sekali pak Dail sdh berkunjung di blog sy dann memantik motivasi..
HapusSemoga berkat ketekunan, bimbingan, masukan & arahan para coach BM PGRI InsyaAllah tak lama lagi akan mewujud karya2 dari kita semua