YUK, NULIS AUTOBIOGRAFI SEBAGAI WARISAN OTENTIK NAN INSPIRATIF

 


Judul               : TULISLAH AUTOBIOGRAFI SEBAGAI WARISAN OTENTIK NAN INSPIRATIF 

Tema               : MENULIS AUTOBIOGRAFI

Resume ke      : 23

Gelombang     : 24

Hari/Tanggal    : Rabu, 9 Maret 2022

Pukul               : 19.00-21.30 WIB

Narasumber    : SUPARNO, S.Pd., M.Pd.

Moderator       : Rosminiyati


"Kita ini orang orang biasa, kalau tidak kita sendiri, siapa yang mau menulis tentang kita?" (Suparno, S.Pd., M.Pd.)

    Perkuliahan online Kelas BM 23-24 telah menapaki jelajah ilmu kepenulisan dan penerbitan buku. Kak "Ros" Rominiyati yang bertugas sebagai moderator dalam etape ke-23 malam ini membuka acara dengan berdoa dan memperkenalkan narasumber. Tema yang dibahas pada putaran kali ini adalah "Menulis Autobiografi" dengan menghadirkan pemateri hebat dari Magetan Jawa Timur. Mari Sob ... keep spiritKurang 7 kali trek lagi pelda (pelatihan daring) belajar menulis asuhan Omjay via WA Group ini akan berakhir. 

   Nama lengkap narsum malam ini adalah Suparno Muhammad, S.Pd., M.Pd. Pria kelahiran 25 Juli 1966 ini merupakan seorang Kepala Sekolah, Guru Pengajar Praktik Program PGP, Guru Motivator Literasi dan Penulis bukuMengawali karir sebagai Konselor di SMPN 2 Kawedanan pada tahun 1992. Pertama kali diangkàt sebagai Kepala Sekolah di SMPN 3 Kawedanan (2016). Tahun 2019 mutasi di SMPN 1 Takeran dan mulai Maret 2021 mutasi di SMPN 2 Karangrejo Magetan sebagai Kepala Sekolah dengan sederet prestasi. 

    Pelatih Pramuka Kwarcab Magetan ini sudah hobi membaca sejak usia SD. Buku pertama yang selesai dibacanya tentang Thomas Alva Edison penemu bola lampu pijar. Dengan motto: "Menulislah setiap hari, maka mutu dan rezeki akan mengikuti," beliau sudah jatuh cinta dengan menulis dimulai sejak 1986. Profil lengkapnya termuat dalam blog pribadinya DI SINI.

    Umum diketahui bahwa ada bermacam-macam jenis buku. Mulai dari buku motivasi, novel, komik, karya ilmiah, biografi, autobiografi dan masih banyak lagi buku jenis lainnya. Sesuai dengan topik pembahasan, pentingnya menulis autobiografi tersirat dalam penggalan kalimat yang dilontarkan pak Parno yang dikutip di atas. Kalau bukan kita sendiri yang menuliskannya, siapa yang mau menulis tentang kehidupan kita? Karena kita orang biasa dan bukan tokoh terkenal atau pejabat yang memiliki kedudukan tinggi. 

    Demikianlah mantra motivasi super tingkat dewa dari pak Parno. Apa dan bagaimana cara menuliskan kisah hidup sendiri? Sosok Kepala Sekolah yang pernah menjabat sebagai Pemred Majalah Tramedia (2004-2010) dan Pena Mageti (2019-2020) ini membeberkan kiat praktis menulis autobiografi. 

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN MANFAAT MENULIS AUTOBIOGRAFI

    Mengawali paparannya, Pak Suparno meminta peserta melakukan blog walking di http://suparnomuhammad.blogspot.com/2022/02/orang-berpangkat.html?m=1. agar tau gaya kepenulisannya. Mengenai gaya pengungkapan dan jenis paparan (teks), guru bahasa Indonesia lah yang kompeten untuk menjelaskannya. Apakah jenis tulisan atau teks itu bergaya deskriptif, naratif, argumentatif, persuasi maupun eksposisi, atau yang lainnya. Namun  struktur generik dalam otobiografi lebih mengacu pada jenis teks narasi dan deskripsi. 

    Cerita dan kisah hidup orang-orang hebat itu sangat menginspirasi. Dengan mengutip K.H. Uzairon (dari Temboro), Pak Suparno menguraikan bahwa cerita orang-orang salih itu  dapat meningkatkan iman. Oleh karena itu, amat disayangkan apabila kesuksesan yang sudah kita capai tidak ditulis dalam otobiografi. Tujuannya jelas, agar bisa menginspirasi orang lain, terutama keluarga atau keturunan kita.

"Kita tidak tahu berapa  umur seseorang. Kita tidak tahu kapan ajal  datang, maka menulislah buku biografi agar anak cucumu tahu sejarah perjalanan kehidupanmu" (Pak Suparno, S.Pd., M.Pd.)

   Berdasarkan pengertian biografi dan autobiografi, keduanya memiliki kesamaan definisi namun terdapat sisi yang berbeda. Sebuah buku biografi berisi kisah perjalanan hidup seseorang dan memuat fakta-fakta historis secara mendetail yang ditulis oleh orang lain dengan sudut pandang orang ketiga. 

    Sedangkan Autobiografi atau dapat juga disebut sebagai otobiografi merupakan sebuah teks yang berisi riwayat hidup yang ditulis atau dikarang oleh dirinya sendiri.  Autobiografi menceritakan kisah hidup seseorang dari sudut pandang orang pertama, yaitu dirinya sendiri sebagai tokoh utama. Autobiografi tergolong jenis nonfiksi karena berisi cerita yang pernah dialami oleh penulis tersebut. Seorang penulis otobiografi merekam kisah hidupnya sendiri dalam tulisan yang dibukukan untuk mengekspresikan rasa dan untuk kebutuhan pribadinya. Misalnya dalam hal melamar kerja, memberitahu khalayak umum dan lain sebagainya. 

    Tujuan lain dari menulis autobiografi antara lain:

  1. Memperkenalkan diri sendiri secara lebih detail pada orang lain.
  2. Memberikan gambaran, pelajaran serta kisah-kisah inspiratif, bagaimana seseorang bisa sukses dalam bidang yang sedang digeluti sekarang ini, baik itu dalam karir, bisnis, politik maupun bidang lainnya.
  3. Bahan 'pencitraan' seseorang atau dalam bahasa lain disebut personal branding.

  Buku autobiografi Pak Suparno berjudul "Perjuangan Hidupku". Sajian dalam buku ini berisi motivasi agar anak muda haru memiliki semangat kerja, semangat belajar, dan semangat untuk berdoa. "Buku ini baru laku 100 eksemplar lebih .... tapi tidak apa-apa, yang paling penting adalah untuk warisan anak cucu, dan sebagai jejak bahwa saya pernah tinggal di planet  ini," ujarnya dengan tersenyum😁🙏. 

Gambar 1. Buku Autobiografi Pak Suparno berjudul "Perjuangan Hidupku"

Gambar 2. Daftar Isi Buku Autobiografi "Perjuangan Hidupku"

 "Dari sejarah perjalanan kehidupan Anda, anak cucumu bisa belajar betapa untuk mencapai kesuksesan  itu butuh perjuangan yang luar biasa," tegasnya meyakinkan peserta untuk menulis buku otobiografi.  

    Manfaat menulis Autobiografi antara lain: (1) Menjadi kisah sejarah hidup yang akan dikenang dan menginspirasi anak cucu sehingga mereka bisa belajar bahwa untuk mencapai  kesuksesan itu butuh perjuangan yang luar biasa; (2) Bagi ASN, menulis buku Autobiografi yang bertemakan pendidikan bisa dinilaikan sebagai penambah poin angka kredit; dan (3) Menjadi nilai plus jika hendak melamar suatu pekerjaan atau dipromosikan ke jenjang pangkat yang lebih tinggi.

    Memang terdapat perbedaan yang mendasar antara biografi dan autobiografi atau memoar, serta historiografi. Dan terdapat istilah lain yang sering kita kenal, yaitu ghost writer (penulis bayangan). Penjelasan mengenai istilah yang disebut terakhir ini bisa ditelisik dari tulisan Bambang Trim berjudul "Mengenal Lebih Jauh tentang Ghost Writer" di Kompasiana.com. 

KIAT MENYUSUN BUKU AUTOBIOGRAFI

    Pak Suparno menjelaskan, sebelum menulis autobiografi sebaiknya membaca buku biografi atau autobiografi orang lain. Beliau pernah membaca buku biografinya Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Bapak Chairul Tanjung berjudul "Chairul Tanjung, Si Anak Singkong" yang merupakan tokoh idolanya. Jadi, jangan hanya satu buku saja melainkan minimal tiga buku biografi agar kita memiliki wacana pembanding yang baik. Dengan begitu, kita tidak merasa berkecil hati untuk menuliskan perjalanan hidup kita. Beliau merekomendasikan supaya membaca dan mempelajari tidak hanya buku-buku biografi dari para tokoh ternama, namun juga membaca biografi orang-orang yang selevel dengan kita.

    Bagaimana langkah dan kiatnya? Pak Suparno menguraikan sebagai berikut:

  1. Mulailah dengan membuat outline atau kerangka tulisan. Misalnya dimulai dari cerita kelahiran, masa-masa sekolah TK, SD, SMP, SMA, kuliah, bekerja, menikah, punya anak, pergi jauh ke luar kota atau ke luar negeri, dll.
  2. Buat jadwal menulis dan taatilah jadwal yang telah dibuat.
  3. Ceritakan masalah-masalah yang pernah dihadapi, baik kenangan pahit maupun kenangan yang indah. Namun saran dari pak Parno, tulis yang baik-baik saja dan yang bisa menjadi pelajaran, serta menginspirasi bagi pembaca. Jangan malah menulis sesuatu yang dianggap aib atau hal-hal yang menimbulkan keresahan yang justru menyebabkan pembaca sakit hati. Bilamana perlu mengisahkan tentang duka lara tidak apa-apa, asalkan tidak mengganggu ketentraman diri dan orang lain. Kejadian duka itu terkadang merupakan cara Allah mendidik dan menyiapkan diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih matang, atau untuk masa depan yang lebih indah.
  4. Siapkan data data pendukung, misalnya foto, buku diary, dsb.
  5. Mulailah menulis per outline atau bisa juga per judul. 
  6. Tulislah mengalir saja dan jangan diedit dulu. Walaupun ada kesalahan biarkan saja, teruslah menulis sampai selesai. 
  7. Menulislah dengan pikiran dan perasaan, dengan akal budi dari hasil perenungan mendalam. Dengan sendirinya pikiran kita akan terbimbing oleh ilham yang mengarahkan. 
  8. Ketika sedang menulis, kadang muncul ilham atau ingatan sesuatu yang pantas ditulis. Tuliskan saja judulnya di buku yang berbeda, kemudian segera kembali fokus  pada outline.
  9. Setelah semua judul sudah terbahas kemudian sisipkan judul yang terjeda tadi sesuai  dengan urutan  kronologis sejarah perjalanan kehidupan kita.
  10. Agar tampilan buku tampak menarik dan menginspirasi, dalam suatu judul tambahkan frasa atau kata-kata mutiara yang menginspirasi di bagian atasnya sebelum uraian tulisan (Lihat Gambar 3). Pak Suparno sangat menyukai kata-kata yang menginspirasi (kata mutiara). Sejak di bangku sekolah hingga kuliah, saat ada guru atau dosen yang menyampaikan statement inspiratif selalu ditulisnya dan dihafalkannya.
  11. Lakukan editing mulai awal hingga akhir. Minta tolong pada teman yang dipercaya untuk menjadi editor.
  12. Buatlah cover buku yang baik dan menarik. Bagi yang tidak mau ribet, untuk desain cover bisa meminta digarapkan penerbit yang kuta pilih.   
  13. Mintakan kata pengantar pada tokoh tokoh terkenal, semoga membawa keberkahan.
  14. Kirimkan naskah kepada penerbit kita percayai.
Gambar 3. Kata-kata mutiara atau kalimat inspiratif sebagai pembuka Bab



      Karya buku yang sudah ditulis pak Suparno:

  1. Panduan Belajar Excel (Buku Tutorial)
  2. Perjuangan Hidupku (Auto Biografi)
  3. Panduan Pranatacara dan Pamedharsabda (Buku Tutorial)
  4. Catatan Harian Seorang Kepala Sekolah (Memoar)
  5. Catatan Kepala Sekolah (Memoar)
  6. Lulus Corona 
  7. Potensi Desa Pojoksari 
  8. Dharma Wanita (Buku Antologi)
  9. Langkah Jitu Menulis Buku 

Gambar 6. Buku-Buku Karya Pak Suparno 

    Menulis otobiografi hakikatnya mengabadikan pengalaman nyata secara kronologis dalam sebuah buku. Menurut Kuntowijoyo dalam bukunya Metodologi Sejarah (2003: 205), otobiografi merupakan refleksi otentik dari pengalaman seseorang. Yang bercerita adalah penulisnya sendiri, maka tidak perlu mencantumkan daftar pustaka. Kecuali bila mengutip tulisan orang lain, maka berlaku hukum menulis secara ilmiah, yaitu mencantumkan daftar  rujukan. Kita tidak perlu menunggu sukses untuk menulis buku autobiografi karena setiap orang mempunyai sisi kehidupan yang menginspirasi, misalnya tentang kesederhanaan, kejujuran, kesetiaan, kegigihan, membesarkan dan menyekolahkan anak-anak, dsb. 📚

   Di akhir acara, pak Suparno memberikan closing statement yang memantik kesadaran peserta, bahwa senyampang hayat masih dikandung badan dan kita masih bisa menyaksikan keindahan panorama alam, maka menulislah autobiografi, agar perjalanan hidup kita tidak lenyap dimakan zaman, dan menjadi warisan berharga untuk anak cucu kita. Semoga  menjadi  catatan berarti dalam hidup  ini. Aamiien.

Komentar

  1. Lengkap banget ya pak . Dibacanya lumayan nyaman
    Lanjutkan 👍

    BalasHapus
  2. Mari kita menulis autobiografi agar bisa dibaca dan diambil pelajaran oleh anak dan cucu kita

    BalasHapus
  3. Semoga bisa tercapai ya bu Is.. Amiieen YRA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer