CLBK (CARA LEJITKAN BANYAK KARYA) ALA BANG ROMA

 


Judul               : CLBK (CARA LEJITKAN BANYAK KARYA) ALA BANG ROMA

Tema               : LANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS

Resume ke      : 16

Gelombang     : 24

Hari/Tanggal : Senin, 21 Februari 2022

Pukul               : 19.00-21.00 WIB

Narasumber   : YULIUS ROMA PATANDEAN, S.Pd.

Moderator      : Muliadi, S.Pd., M.Pd.


"Writing is dream we must know the correct words to fulfill it" 
( Danish Sayanee, Penulis Buku "A BOOK INSIDE YOU?" )

  Pada etape ke-16 Pelatihan Online Kelas BM malam ini, pak Muliadi, M.Pd. kembali berperan sebagai moderator. Dengan sigap, Pak Mul memandu acara dengan membaca doa terlebih dahulu dan memperkenalkan narasumber hebat dari Tana Toraja. Siapa yang tidak kenal dengan Tana Toraja di Sulawesi Selatan? Salah satu daerah destinasi wisata yang kaya akan tradisi budayanya.

    Pak Mul mengutip rekam jejak Bang Yulius Roma Patandean, S.Pd., sang narasumber dari sebuah media online Pedoman Media. Artikel berjudul "Mengenal Yulius Roma Patandean" memuat sepak terjang Bang Roma sebagai penulis dan editor profesional. Beliau menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). PNS yang diangkat sejak tahun 2009 ini merupakan guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja (Tator) sejak tahun 2015. Saat ini, ia sedang menempuh pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja. Profil lengkap narsum bisa ditelisik melalui blognya (Klik DI SINI). 

    Tentu semuanya berharap semangat peserta semakin kuat dan passion menulisnya semakin melekat dengan adanya materi tentangLANGKAH MENYUSUN BUKU SECARA SISTEMATIS Dan, sebait pantun pun diluncurkan pak Adi: 

Jalan-jalan ke Tana Toraja

jangan lupa membeli biskuit Roma

Meski berkenalan baru saja

Waktu dan room buat bapak Roma 

    Tak lama setelah itu, bang Roma membalasnya dengan sebuah pantun juga:

Hujan gerimis dingin melekat

Si kecil jajan enggan mendekat

Jalan panjang menulis kiat dekat

Pak Muliadi keren pantunnya, para penulis pasti nekat.

    Selanjutnya, Bang Roma memulai paparan materinya, dan kelas pun dimulai.

    Pria kelahiran Salubarani, Tana Toraja pada 6 Juli 1984 ini merupakan pembelajar sejati. Ia belajar dan bisa menulis melalui grup pelatihan Kelas BM PGRI. Tergabung di awal pandemi Covid-1 pada gelombang 8, kemudian mengikutinya lagi di angkatan ke-9. Ia meyakini bahwa teman-teman peserta semua pasti bisa juga menulis dan menerbitkan buku seperti dirinya. "Di sini, kita akan belajar bersama dan berbagi pengalaman menulis saya," terangnya. 

    Di dalam blognya dan melalui situs blog kompasiana, Bang Roma menulis banyak hal, mulai dari bidang pendidikan (edukasi), meteri pembelajaran, pluralisme dan ABK, bidang sosial-ekonomi, hingga soal sepakbola. Aku dan Bang Roma memiliki kesamaan, yaitu hobi sepak bola. Bedanya bang Roma fans beratnya klub Juventus (Juventini), sedangkan aku fans Inter Milan (Interisti). Juve dan Inter, bersama dengan AC Milan merupakan tiga klub bola di Serie A Italia dengan koleksi trophy Juara Liga (Scudetto) terbanyak. La Vechhia Signora (Si Nyonya Tua) "I Bianconeri", julukan Juventus, berhasil mengumpulkan 35 scudetti, sementara "Il Biscione" Inter Milan mengoleksi 19 scudetti dan AC Milan mengumpulkan 18 scudetti. Meskipun di lapangan klub kami saling berjibaku ke puncak klasemen Serie A, tapi mohon maaf ya bang.. kini "Il Biscione" (Si Ular) posisinya masih di atas "I Bianconeri" (Putih Hitam - Si Zebra).  Duh, maaf sekali lagi.. koq malah ngomongin soal bola. Mari kita kembali lagi ke materi pelatihan.  

    Topik malam ini adalah Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis. Bagaimana buku itu nikmat dipandang dan dibaca akan diulas dalam pertemuan ini. Kesan dan keyakinan bang Roma, para peserta kelas BM telah memiliki bakat dan kemampuan sendiri dalam melakukan editing terhadap naskah tulisan, lalu diajukan kepada penerbit. Sharing pengalaman bang Roma diharapkan akan mendukung peserta dalam menyelesaikan sebuah tulisan.

    Nah, apa saja jurus dan prinsip yang harus dimiliki seorang penulis? Menurut Bang Roma, dalam menulis dan menyelesaikan tulisan harus memegang prinsip CLBK. Duh, apaan itu ya? Yang jelas singkatannya bukan Cinta Lama Bersemi Kembali atau Cinta Lama Belum Kelar. Namun CLBK di sini bisa dimaknai Cintai Literasi Buahkan Karya atau Cara Lejitkan Banyak Karya ala aBang Roma. Eh, tapi sebenarnya apa sih kepanjangan CLBK?

    CLBK menjadi prinsip penulis dua buku duet bersama Prof. Eko Indrajit ini, yang berjudul Digital Transformation (2021) dan Flipped Classroom (2021). Pencapaian yang luar biasa, dalam setahun menghasilkan beberapa buku, dua di antaranya diterbitkan oleh Penerbit Andi (Penerbit Mayor)! Banyak sudah prestasi yang telah dicapai dan buku yang ditulis pemuda Tana Toraja ini. Bang Roma membagikan prinsip yang dipeganginya dalam menulis, yaitu berbasis CLBK: Coba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten.

    Menulis tidak bisa menjadi ala bisa karena biasa semata tanpa ada percobaan. COBA untuk menulis adalah satu kata romantis. Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba. Mencoba menuliskan apa saja yang terlintas di pikiran dan mencobanya berulang-ulang. Selalu mencoba akan melatih kita memproduksi untaian kata-kata yang menghasilkan kalimat bermakna. Pada akhirnya berpadu menjadi sebuah kumpulan tulisan atau buku. Bila sudah begitu akan memunculkan rasa 'ketagihan' untuk menulis (buku) lagi, demikian seterusnya. Inilah barangkali yang disebut sebagai romantisme menulis.

    Percobaan mendorong kita untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka LAKUKAN dengan segera. Untuk menemukan rasa dan keunikan tulisan kita, maka harus terus dilakukan agar ide kita tidak mengendap seiring berlalunya waktu. Praktikkan sekaligus, biarkan ide itu mengalir bersama jari-jari mungil kita. Melakukan proses lebih dalam membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan. Yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.

    Menulis harus menjadi budaya. So, BUDAYAKAN! Bagi orang Toraja, mengenakan sarung dalam berbagai aktifitas adalah bagian dari budaya yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup saya dan teman-teman. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya. Sebuah buku yang terbit dari penerbit. Menulis harus menjadi budaya kita. Menjadi bagian dari cara hidup kita. Menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita. Jadi, budayakan menulis, sehingga menjadi panggilan beraktifitas setiap hari.

    Budaya seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis yang dianut peraih dua medali emas dan tiga medali perunggu pada ajang Gurulympics PGRI tahun 2020 tersebut. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam praktiknya. Konsisten dalam menulis adalah misi untuk mencapai visi seorang penulis. Yakni, menghasilkan sebuah karya tulisan yang bisa memberi inspirasi bagi banyak orang.

    Istilah CLBK ini boleh menjadi pemberi semangat dan pendorong untuk memulai, meneruskan dan menciptakan karya tulisan. Lebih luar biasa lagi jika kita telah memiliki naskah solo. Dalam rangka membudayakan dan berusaha konsisten dalam menulis, kita perlu menetapkan visi dan tenggat waktu penulisan. Ini akan membantu kita menjaga budaya dan konsistensi menulis. Nah, tentunya calon naskah kita telah siap. PASTI YA. Minimal dari resume materi-materi yang telah disajikan puluhan narasumber sebelumnya. 

    Lantas, seperti apakah cara sistematis yang dilakukan Bang Roma dalam menyelesaikan tulisan? Resep dan trik ini sudah diabadikannya dalam video Youtube dari tautan ini: https://youtu.be/eePQwyHAcjw. Dan tambahan selengkapnya berikut ini:  

   Selain aktif menulis di blog dan kompasiana, Bang Roma merupakan seorang content creator di Youtube atau Youtuber. Kita bisa mengulik dalam channel Roma Patandean pada tautan: https://www.youtube.com/channel/UCGnM2L6tSimj115SlAuFsEgDi sana terdapat banyak tutorial kepenulisan dan tentang materi pembelajaran Bahasa Inggris yang diampunya. 

    Kemudian, bagaimana trik cepat membuat Indeks pada tulisan berbentuk buku? Indeks akan memudahkan pembaca memahami istilah-istilah yang kita gunakan dalam sebuah buku. Letaknya biasanya di bagian belakang buku. Pertama kita ketik INDEKS pada halaman baru. Lalu klik menu references dan klik mark entry. Kita cari istilah-istilah yang akan dimasukkan dalam indeks, tinggal diblok saja dan masukkan mark entry. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak video berikut:

     

    Terjemahan bebas dari quote's Danish Sayanee yang kukutip di atas kira-kira seperti ini: "Menulis adalah impian yang kita harus tahu kata-kata yang tepat untuk mewujudkannya." Danish Sayanee merupakan seorang penulis kontemporer yang inspiratif. Buku terbarunya yang berjudul A Book Inside You? diterbitkan petengahan bulan Juni 2021. Menulis bukan hanya seni. Tentu, ada seni yang terlibat, tetapi juga kerajinan, keterampilan yang dapat dipelajari dan diasah dan dikembangkan.  Dari kalimat Mr. Danish, "tahu kata-kata yang tepat untuk mewujudkannya" bisa dipahami bahwa menulis membutuhkan trik dan tips, cara, ilmu pengetahuan yang memadai, dan juga keterampilan tentang menulis serta bagaimana berkomitmen untuk mewujudkan suatu tulisan atau sebuah buku. Intinya tentang kemauan dan kemampuan untuk menulis.

    So, Write The Book Inside You! (There's a Book In You!), kata Johnnie W Lewis (2017) yang dijadikan judul bukunya. Sebab, SETIAP ORANG memiliki sekumpulan informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam diri mereka yang perlu dikeluarkan. Dengan kalimat lain, setiap orang dari kita telah mengalami SESUATU yang mungkin bermanfaat bagi orang lain, baik pengetahuan atau pengalaman kita. Kita tidak pernah tahu kapan apa yang kita ketahui, akan membantu orang lain. Atau pertanyaan Mr. Poynter dalam bukunya Is There a Book Inside You?, yang telah disinggung bu Iin di etape ke-15 minggu lalu akan terus membayangi kita? 

     Maka itu, kita mesti siap CLBK di mana pun dan kapan pun. Kemampuan teknis dalam merajut kata dan bagaimana mencari ide serta menuangkannya sudah diajarkan. Kelas BM PGRI memberikan cukup bekal untuk menjadi seorang penulis dan membuat buku. Buktinya, Bang Roma dan teman-teman alumni Kelas BM sudah menjadi penulis produktif. Dengan menulis kita bisa mengenali, berproses mengubah diri kita menjadi lebih baik, dan bisa naik kelas "go to the next level", seperti sharing bersama bu Aam Nurhasanah di etape ke-5. Kata kuncinya tentu saja adalah komitmen, persisten, menjadi pembelajar yang sabar dan mampu mengalahkan semua rintangan dalam menulis. Tinggal masing-masing kita yang menentukan pilihannya. 

    "Jika Anda mencari cara untuk keluar dari kebiasaan menulis, cukup isi beberapa buku catatan, dan temukan cara baru dalam memandang dunia, maka ini adalah buku Anda."

Demikian sebuah nasehat dari Mrs. Johnnie W Lewis (2017) kepada kita. Dan, menulis itu (akan terasa) mudah sebagaimana jurus yang disampaikan oleh Prof. Ngainun Naim di etape ke-10InsyaAllah. 

 

Komentar

  1. Keren sekali pak . Kalo membaca tulisannya, saya sering sekali bergumam ya pantaslah Magister UII mosok iya tulisannya setandar 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas support dan apresiasinya mbak Ovi.. Semoga bisa terus ber-CLBK

      Hapus
  2. Betul Bu ovi,unsur es kstrinsik sesuai latar belakang pengarang😊keren tulisannya👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih atas apresiasinya bu Sri.. Moga cita2 menjadi penulis betul-betul menjadi kenyataan. Aamiienn

      Hapus
  3. Wah resumenya lengkap sekali dan selalu tampil beda pak sukses selalu untuk bpk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih atas apresiasinya bu Isti.. Semoga keinginan menjadi penulis betul-betul jadi kenyataan. Aamiienn

      Hapus
  4. Ingatannya tajam banget. Sampai isi materi pertemuan ke-10 saja hapal. Jos senior.

    BalasHapus
  5. Ampuun sy masih yuniornya Bu Rina..
    Makasih atas apresiasinya. Semoga keinginan menjadi penulis betul-betul jadi kenyataan. Aamiienn

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer